Pencak silat adalah warisan budaya bangsa Indonesia yang lahir sejak peradaban manusia di bumi pertiwi. Perkembangan pencak silat adalah satu rumpun dengan kebudayaan melayu. Di Indonesia terdapat 800 perguruan pencak silat yang terdapat di beberapa daerah sesuai dengan adat istiadat setempat. beberapa perguruan asli dari Indonesia juga berkembang di Negara tetangga rumpun melayu seperti: Malaysia, Singapura, dan Brunai Darusalam (Agung Nugroho, 2004: 4).
Tahun 1995 Pengurus Besar IPSI menyempurnakan arti pencak silat adalah gerakan bela serang yang teratur menurut system, waktu, tempat, dan iklim dengan selalu menjaga kehormatan masing-masing secara kesatria. Tidak mau melukai perasaan. Jadi pencak lebih menunjukkan pada segi lahiriah, sedangkan silat adalah gerak belaserang yang erat hubungannya dengan rohani sehingga menghidupsuburkan naluri, menggerakkan hati nurani manusia, yang menyerah kepada Tuhan Yang Maha Esa. Sehingga saya dapat menyimpulkan bahwa pencak silat merupakan suatu budaya seni Indonesia yang berisi gerakan serang hindar yang teratur serta memiliki nilai falsafah luhur yang ada didalamnya (Agung Nugroho, 2004: 15).
Teknik pencak silat adalah: (1) belaan yaitu: tangkisan, elakan, dan hindaran; (2) serangan yaitu: pukulan, tendangan, jatuhan, dan kuncian; (3) teknik bawah yaitu: sapuan bawah, sirkel bawah, dan guntingan (Agung Nugroho, 2004: 5). Materi pencak silat ini merupakan salah satu materi yang diberikan pada siswa SMA berdasar Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang disajikan dalam teori dan praktik. Mata pelajaran pencak silat ini diberikan dalam bentuk praktek yang menyajikan materi teknik-teknik dasar pencak silat. Dalam kegiatan pembelajaranya siswa diharapkan dapat menguasai berbagai gerakan dasar sesuai dengan materi yang diajarkan pada tiap semesternya yang salah satunya adalah materi tendangan. (Sumber: Silabus dan RPP Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan).