Hakikat Service dalam Tenis Meja
Menurut Soetomo (1985: 553) Service adalah suatu pukulan yang dilakukan untuk memulai atau membuka permainan dengan tiap bagian alat pemukul memulai bagian atas net, setelah bola dilambungkan pada daerah service.
Menurut Anne Ahira (2012: 4) Servis yaitu pukulan tanda dimulainya permainan tenis meja. Pukulan ini harus melambung melampaui atas net.Servis bisa juga menjadi serangan awal pemain yang sulit diterima oleh pihak lawan.
Menurut Z. Hartawan (2011: 2) Servis adalah pukulan pertama yang dilakukan pemain untuk memulai permainan tenis meja. Servis yang baik merupakan salah satu syarat untuk bermain dengan baik pula. Dalam
pertandingan, setiap kesalahan dalam servis berarti akan menjadi tambahan poin bagi lawan, maka dari itu, menguasai teknik servis yang baik merupakan keharusan bagi tiap pemain. Semakin banyak variasi servis juga makin baik, karena dengan servis yang bervariasi, pemain dapat mengatur strategi untuk mulai menyerang.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas penulis menimpulkan servis adalah pukulan pertama yang dilakukan oleh pemain untuk memulai permainan tenis meja.Pukulan ini harus melambung melewati atas net. Menurut Wahinton yang dikutip dari Z. Hartawan (2011: 2), peraturan-peraturan servis adalah sebagai berikut:
a. Servis dimulai dengan bola diam secara bebas di atas permukaan telapak tangan bebas pelaku servis (siap untuk dilambungkan).
b. Pelaku servis harus melambungkan bola secara vertikal tanpa putaran, sehingga bola naik minimal 16 cm dari permukaan telapak tangan bebas, kemudian turun tanpa menyentuh apapun sebelum dipukul.
c. Pada saat bola turun, pelaku servis harus memukulnya sehingga menyentuh mejanya terlebih dahulu dan setelah melewati net atau mengelilingi net kemudian menyentuh meja dari penerima; pada permainan ganda, bola harus menyentuh bagian kanan dari masing-masing meja pelaku servis dan penerima secara berurutan.
d. Dari mulai servis hingga bola dipukul, bola harus berada di atas perpanjangan permukaan meja permainan (di belakang batas akhir meja) pelaku servis, dan bola tidak boleh menghalangi penerima oleh pelaku servis atau pasangannya dan apa saja yang mereka bawa atau pakai.
e. Segera setelah bola dilambungkan, lengan dan tangan bebas harus disingkirkan/ditarik dari garis bebas antara bola dan net. Penting untuk dicatat bahwa ruang antara bola dan net (net dan tiang penyangga) ditentukan oleh bola yang dilambungkan.
f. Menjadi tanggung jawab pemain untuk melakukan servis agar wasit atau pembantu wasitdapat diyakinkan bahwa servisnya sesuai peraturan dan demikian juga untuk memutuskan bahwa servisnya tidak benar. Jika wasit atau pembantu wasitragu atas keabsahan suatu servis, maka pada kesempatan pertama pada pertandingan tersebut, menghentikan pemainan dan memperingati pelaku servis; tetapi untuk servis yang meragukan berikutnya oleh pemain atau pasangannya harusdinyatakan tidak benar/sah.
g. Pengecualian, wasit dapat melonggarkan persyaratan servis yang baik jika diyakini bahwa rintangan tersebut disebabkan oleh kemampuan fisik yang tidak normal (cacat).