Tujuan pendidikan jasmani dalam Badan Standar Nasional
pendidikan SMA (2006:648-649), pendidikan jasmani, olahraga, dan
kesehatan bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai
berikut:
a.Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktivitas jasmani dan olahraga yang terpilih.
b. Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik.
c. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar.
d. Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai-nilai yang terkandung didalam pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan.
e. Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggungjawab, kerjasama, percaya diri, dan demokratis.
f. Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri, orang lain, dan lingkungan.
g. Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungan yang bersih sebagai informasi untuk mencapai pertunbuhan fisik yang sempurna, pola hidup sehat dan kebugaran, terampil, serta memiliki sikap yang sportif.
Secara garis besar tujuan pendidikan jasmani terdiri dari 4 ranah yaitu: (1) jasmani, (2) psikomotor, (3) afektif, (4) kognitiv. (Sukintaka, 2001:16). Berpijak pada tujuan pendidikan jasmani tersebut maka dapat diketahui bahwa secara umum pendidikan jasmani bermuara pada peralihan sosok pribadi yang adaptable dengan lingkungannya. Dari beberapa teori diatas dapat diambil kesimpulan bahwa pendidikan jasmani merupakan salah satu mata pelajaran yang penting, dilihat tujuannya, maka dalam pelaksanaan aktivitas fisik dan mental sama-sama diutamakan walaupun aktivitas fisik akan tampak lebih dominan. Dalam pelaksanaan,
pendidikan jasmani memiliki tujuan dan fungsi tidak hanya menumbuh kembangkan siswa dari satu aspek saja yaitu fisik, namun pendidikan jasmani juga menumbuhkan aspek-aspek yang lain seperti psikomotor, afektif, dan kognitif secara menyeluruh, selaras dan seimbang