Adapun teknik menolak peluru adalah sebagai berikut :
a. Teknik memegang peluru
Teknik memegang peluru dalam suatu perlombaan tolak peluru akan dapat mempengaruhi prestasi tolakan. Tamsir Riyadi (1985: 122) menyatakan bahwa, ada 3 macam teknik memegang peluru yaitu:
1) Peluru diletakan tepat pada dataran telapak tangan.
Peluru diletakan tepat pada dataran telapak tangan, ibu jari dan keempat jari lainnya merenggang seenaknya. Cara ini sangat mudah tetapi kurang menguntungkan karena saat menolak pergelangan tangan dan jari-jari tangan kurang berfungsi untuk membantu melecutkan peluru, untuk jelasnya perhatikan gambar peluru
diletakan pada dataran telapak tangan (Tamsir Riyadi, 1985: 122)
2) Seperti cara pertama, tetapi peluru agak digeser ke atas sehingga titik berat peluru terasa berada pada ujung telapak tangan. Pada dasarnya teknik ini hampir sama seperti cara pertama, namun peluru agak digeser keatas sehingga titik berat peluru terasa berada pada ujung telapak tangan yaitu kira-kira pada pangkal jari telunjuk, jari tengah dan jari manis. Ibu jari menahan dan sedikit menekan pada peluru, sedangkan jari kelingking menahan secara wajar. Cara ini lebih baik dari pada cara memegang diatas, karena pergelangan tangan dan jari-jari tangan akan ikut berfungsi melakukan lecutan saat peluru ditolakan. Bagi pemula termasuk anak-anak sekolah teknik ini sangat sesuai. Untuk jelasnyaperhatikan gambar :
Gambar 2. Teknik Memegang Peluru Pada Ujung Telapak Tangan
(Tamsir Riyadi, 1985: 122)
3) Seperti cara kedua, tetapi peluru lebih digeser ke atas lagi. Teknik memegang peluru pada ruas-ruas jari-jari tangan. Pada prinsipnya teknik ini hampir sama seperti teknik kedua, tetapi letak peluru lebih lebih digeser ke atas lagi sehingga titik berat peluru berada pada ruas-ruas jari telunjuk, jari tengah dan jari manis. Teknik memegang peluru dengan cara ini sebenarnya paling menguntungkan di antara dua teknik yang lain. Hal ini dikarenakan jari-jari dan pergelangan tangan lebih banyak berfungsi untuk melecutkan peluru, namun teknik ini hanya sesuai bagi atlet yang memiliki jari-jari tangan yang kokoh dan kuat. Untuk jelasnya lihat gambar berikut :
Gambar 3. Teknik Memegang Peluru Pada Ruas-ruas Jari Tangan
(Tamsir Riyadi, 1985: 122)
b. Cara meletakan peluru di bahu
Cara meletakan peluru di bahu tidak boleh sembarangan. Sebenarnya peluru itu tidak benar-benar diletakan di bahu, tetapi agak turun ke depan melekat pada pangkal leher. Bagian peluru yang terletak di antara ibu jari dan jari telunjuk sedikit melekat pada tulang selangka, sedangkan peluru bagian atas menempel pada pangkal dagu atau rahang bawah. Posisi lengan membentuk siku-siku dan dibuka tidak lebih dari 90°.
Gambar 4. Teknik Meletakan Peluru di Bahu (Soegito, 1990: 24)
c. Sikap Menolak
Urutan sikap atau posisi badan pada saat akan melakukan gerakanmenolak adalah sebagai berikut :
1) Berdiri di dalam lingkaran tolak agak ke belakang atau menjauhi sektor tolakan. Peluru dipegang dan diletakan pada pangkal leher. Kaki ayun dijulurkan ke belakang hampir lurus dan rileks serta berpijak pada pada ujung kaki, kemudian diayunkan ke depan. Gerakan ini dilakukan berulang-ulang untuk mendapatkan keseimbangan.
2) Setelah berat badan mendapatkan keseimbangan yang sempurna, kaki ayun dilemparkan ke arah sektor tolakan hingga mendekati balok tolakan diikuti bergesernya kaki tumpu. Kaki kanan bertumpu dengan seluruh telapak kaki dan letaknya pada garis diameter lingkaran agak ke depan. Dalam posisi ini jari-jari kaki
kiri berada satu garis lurus dengan tumit kanan agak ke belakang sedikit, lutut kaki kanan ditekuk sedemikian rupa sehingga lutut ini kira-kira berada dalam satu garis vertikal dengan ujung jari kaki kanan, sedangkan tangan kiri diangkat rileks ke depan atas. Badan segera ditundukan dengan disertai sedikit putaran ke kanan,
sehingga punggung, tengkuk dan tungkai belakang merupakan satu garis miring hampir lurus. Dagu atau letak peluru, kaki kanan dan ujung jari kaki kanan berada dalam satu garis vertikal atau letak peluru agak ke belakang. Sebagian besar berat badan bertumpu pada kaki kanan. Lengan tangan kaki kiri menjulur ke depan agak lurus dan rileks. Setelah semua siap dilanjutkan dengan gerakakan menolak.
Gambar 5. Sikap Menolakan Peluru (Tamsir Riyadi, 1995: 124)
d. Gerakan lanjut dan sikap akhir
Secara teknik gerakan lanjut dan sikap mendarat adalah sebagai berikut :
1) Setelah peluru terlepas, kaki kanan mendarat didepan menggantikan kedudukan kaki kiri.
2) Kaki kiri dibuka sambil diangkat kebelakang.
3) Badan condong kedepan dengan posisi tangan kanan didepan dan tangan kiri dibelakang, untuk menjaga keseimbangan.
4) Pandangan diarahkan kearah jalannya peluru dan ketempat peluru itu jatuh. Saat peluru lepas dari tangan, seluruh badan, bahu dan lengan dijulurkan kedepan kearah sasaran. Agar badan tidak terjerumus keluar lingkaran, maka kaki belakang cepat dilangkahkan ke depan dan berpijak di dekat bekas telapak kaki kiri yang bersamaan dengan itu kaki kiri ditarik kebelakang. Untuk mengerem agar badan tidak jatuh dan keluar dari lingkaran, hendaknya saat kaki kanan melangkah kedepan, lututnya harus segera ditekuk.
Gambar 6. Gerak Lanjut dan Sikap Akhir ( Eddy Purnomo, 2011: 140)